Saturday 10 September 2016

MAKALAH PENGANTAR AKUNTANSI

DAFTAR ISI
COVER                       
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI                   
BAB I   : PENDAHULUAN
⦁    LATAR BELAKANG
⦁    RUMUSAN MASALAH
⦁    TUJUAN PENULISAN               
BAB II  : PEMBAHASAN
2.1    PRINSIP AKUNTANSI
2.2    KONSEP AKUNTANSI
2.3    PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
2.4    ASET, LIABILITAS, DAN EKUITAS
BAB III  : PENUTUP
3.1  KESIMPULAN
3.2  SARAN                       
DAFTAR PUSTAKA








BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Kegiatan perusahaan berjalan terus dari periode satu ke periode yang lain dengan volume dan laba yang berbeda. Masalah yang timbul adalah pengakuan dan pengalokasian ke dalam periode tertentu dimana dibuat laporan keuangan. Laporan keuangan ini harus dibuat tepat pada waktunya agar berguna bagi manajemen dan kreditur. Oleh karena itu, periode dilakukan alokasi periode-periode untuk transaksi yang mempengaruhi beberapa periode. Alokasi ini dilakukan dengan taksiran.
Selisihnya antara jumlah yang ditaksir dengan yang sesungguhnya terjadi jika tidak cukup berarti, akan diserap oleh periode berikutnya. Tetapi jika selisih itu jumlahnya tidak cukup berarti sehingga akan menyesatkan laporan keuangan periode berkutnya maka akan dilakukan penyesuaian terhadap laporan laporan keuangan periode itu.
IAI (2002) menyatakan bahwa asumsi dasar dalam pencapaian tujuan laporan keuangan adalah dasar akrual dan kelangsungan usaha. Dasar akrual adalah pencatatan transaksi pada saat terjadinya dan dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan, bukan pada saat kas diterima atau dikeluarkan. Penjelasan tentang kelangsungan usaha dapat dilihat pada penjelasan dari kontinuitas usaha.
1.2    Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan prinsip-prinsip dasar akuntansi?
2.      Apa saja yang termasuk dalam prinsip-prinsip dasar akuntansi dalam pencatatan    transaksi?

1.3    Tujuan Masalah
1.      Menjelaskan maksud prinsip-prinsip dasar akuntansi yang diterima umum.
2.      Menyebutkan dan menjelaskan prinsip-prinsip dasar akuntansi dalam pencatatan transaksi.

BAB II
PEMBAHASAN
⦁    Prinsip Akuntansi
Untuk memudahkan dalam pemahaman suatu konsep dasar akuntansi yang baik maka disusunlah prinsip akuntansi yang menjadi patokan dalam mempelajari ilmu ini. Prinsip akuntansi adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan akuntansi secara keseluruhan baik itu metode, prosedur, serta ketentuan yang mengandung teori atau pun secara praktis. Penggunaan prinsip akuntansi sangat penting agar terdapat keseragaman  dalam hal, cara, metode, prosedur tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan dan mudah dipahami oleh semua orang.
Prinsip-prinsip akuntansi tersebut antara lain:
⦁    Prinsip Harga Perolehan
Prinsip harga perolehan merupakan prinsip akuntansi yang menekankan pada aspek utang, aktiva, modal, dan penghasilan serta biaya dibukukan sebagai harga perolehan yang disepakati oleh pihak pihak yang bertransaksi.
⦁    Prinsip Realisasi Penghasilan
Prinsip akuntansi realisasi penghasilan merupakan prinsip yang mempelajari pengukuran, pengertian, dan pengakuan terhadap penghasilan. Penghasilan dalam akuntansi adalah penurunan hutang dan kenaikan pendapatan dari penjualan atau jasa selama periode tertentu. Metode yang digunakan berkaitan dengan pengakuan penghasilan. Pertama, pada saat penjualan barang dan jasa. Kedua, sebelum penjualan (sudah ada kontrak/perjanjian tertentu dengan pihak lain yang sudah ada kepastian mengenai jumlah dan harganya). Ketiga, pengakuan penghasilan pada saat penerimaan kas (untuk transaksi yang beresiko terjadinya piutang yang tidak tertagih).

⦁    Prinsip Objektif
Prinsip ini bermaksud untuk memastikan laporan keuangan yang dihasilkan harus berdasarkan pada data akuntansi yang didukung oleh bukti transaksi yang bersifat real dan objektif.
⦁    Prinsip Pengungkapan Penuh (Disclosure)
Prinsip ini bermaksud untuk memastikan laporan keuangan yang disusun hendaknya dapat menghasilkan dan memberikan semua informasi, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif yang dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan bagi pihak pihak yang berkepentingan.
⦁    Prinsip Konsistensi
Prinsip ini menghendaki laporan keuangan harus mempunyai daya banding. Daya banding akan ditentukan oleh konsistensi penggunaan teori, metode, dasar, pedoman, dan praktik akuntansi yang sama dengan yang diterapkan tahun sebelumnya.
2.2    Konsep Akuntansi
Konsep akuntansi adalah berbagai konsep yang telah dijadikan rujukan dan dijadikan sebagai standarisasi dalam menyampaikan sebuah konsep keuangan yang rapi dan mudah dipahami.
⦁    Konsep Entitas
Konsep akuntansi yang paling penting adalah konsep entitas, konsep entitas bertujuan agar transaksi perusahaan tidak boleh digabung dengan transaksi pribadi atau transaksi lainnya. Contoh konsep entitas ini adalah pendapatan suatu perusahaan tidak boleh digabung dengan pendapat pribadi atau pendapatan anak usahanya.

⦁    Konsep Beban Historis
Konsep akuntansi ini lebih populer dikenal sebagai historical cost principle. Pada konsep ini penilaian detil keuangan didasarkan pada beban yang telah terjadi dan tercatat dalam sistem pencatatan keuangan tersebut.
⦁    Periode Akuntansi
Diperlukan konsep periode ini adalah untuk mengetahui atau gambaran yang tepat mengenai kinerja perusahaan yang diperoleh saat perusahaan tersebut mencairkan hartanya menjadi kas. Alasan pertama adalah agar para pihak yang mengambil keputusan dapat mengevaluasi kinerja perusahaan dan melihat kondisi serta kebijakan yang akan diambil.
Alasan kedua untuk menerapkan konsep periode akuntansi ini adalah untuk kepentingan perencanaan perusahaan. Setiap periode diperlukan laporan keuangan yang tepat dan benar serta pencatatan transaksi yang detil untuk perencanaan budget, atau strategi kedepannya.
⦁    Konsep Kesinambungan
Konsep kesinambungan dalam ilmu akuntansi menyatakan bahwa suatu entitas akan terus melakukan usahanya untuk masa yang tak dapat diramalkan di masa yang akan datang. Untuk itu diperlukan laporan keuangan secara periodik untuk mengukur tingkat keuangan dan kemajuan usaha tersebut.
⦁    Konsep Satuan Moneter Stabil
Konsep ini bertujuan sebagai dasar untuk mengabaikan adanya efek dari inflasi di dalam laporan akuntansi. Sehingga kita dapat  menambahkan atau melihat lebih detil nilai rupiah tersebut sehingga memiliki daya beli yang sama.

2.3    Persamaan Dasar Akuntansi
⦁    Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi merupakan hubungan antara harta, utang dan modal yang dimiliki oleh perusahaan. Persamaan dasar akuntansi digunakan sebagai dasar pencatatan sistem akuntansi, artinya setiap transaksi yang terjadi harus dicatat dalam dua aspek. Transaksi yang merubah aktiva diimbangi perusahaan pada kewajiban. Jadi persamaan dasar akuntansi adalah keseimbangan antara sisi kiri (aktiva) dan sisi kanan (pasiva), perubahan yang timbul akibat adanya transaksi keuangan keseimbangan akan selalu dipertahankan.
⦁    Unsur-Unsur Persamaan Dasar Akuntansi
⦁    Aset/Aktiva (Assets)
Aset adalah  sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, dan di masa depan manfaat ekonomi dari sumber diharapkan akan diperoleh perusahaan.
⦁    Liabilitas / Kewajiban / Hutang (Liabilities)
Liabilitas merupakan tanggung jawab perusahaan pada saat ini yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diperkirakan akan membutuhkan sumber daya perusahaan.
⦁    Ekuitas / Modal (Equity)
Adalah sisa kepentingan dalam aktiva suatu perusahaan setelah dikurangi kewajiban.
⦁    Pendapatan (Revenue)
Adalah aliran masuk atau peningkatan lain atas aktiva atau penurunan kewajiban perusahaan sebagai akibat dari aktivitas penyerahan/penjualan atau pembuatan barang, jasa atau aktivitas lain yang merupakan kegiatan utama perusahaan yang dilakukan secara terus-menerus.
⦁    Beban (Expenses)
Adalah arus keluar atau penggunaan lain atas aktiva atau peningkatan kewajiban karena adanya penyerahan atau pembuatan barang, jasa atau melakukan aktivitas lain yang merupakan kegiatan utama perusahaan yang dilakukan secara terus-menerus.
⦁    Prive (Drawing)
Adalah pengambilan aset (kas) perusahaan oleh pemilik untuk kepentingan pribadinya
⦁    Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi
⦁    Keseimbangan Antara Harta dan Modal
Harta merupakan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dan merupakan sumber pembelanjaan untuk melakukan kegiatan usaha tersebut. Oleh karena itu, harta harus sama atau seimbang dengan sumber pembelanjaan. Sumber pembelanjaan yang diperoleh dari pemilik disebut ekuitas/modal.
Keseimbangan atau kesamaan biasanya dinyatakan dalam suatu persamaan yaitu persamaan akuntansi. Hubungan kedua hal di atas dapat dinyatakan sebagai keseimbangan antara harta dan modal, sehingga persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:
HARTA = MODAL
    
⦁    Harta Sama Dengan Utang Ditambah Modal
Harta perusahaan yang digunakan sebagai sumber pembelanjaan dalam kegiatan diperoleh melalui dua sumber, yaitu dari pemilik dan kreditur. Sumber pembelanjaan dari pemilik disebut ekuitas. Sedangkan sumber pembelanjaan yang diperoleh dari kreditur bagi pemilik akan menjadi suatu kewajiban untuk mengembalikan , hal ini disebut sebagai kewajiban/utang. Sehingga persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:
HARTA = UTANG +MODAL
                                        
Dalam operasi usaha dimungkinkan adanya pendapatan dan beban. Pendapatan adalah kenaikan harta yang diperoleh dari hasil penjualan barang atau jasa. Sedangkan beban adalah penurunan harta, karena merupakan pengorbanan untuk memperoleh pendapatan.
Pendapatan mempunyai sifat menambah modal, sedangkan beban mempunyai sifat mengurangi modal. Dengan demikian pendapatan dan beban akan mempengaruhi keadaan modal dalam perasamaan dasar akuntansi, dicatat dalam komponen modal. Namun, untuk pengembangan akuntansi pencatatan pendapatan dan beban dapat dipisahkan dari modal. Sehingga bentuk persamaan dapat dinyatakan sebagai berikut:

HARTA = UTANG +MODAL+ PENDAPATAN - BEBAN

⦁    Fungsi Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi berguna untuk mengetahui perubahan kekayaan dalam perusahaan setiap terjadi transaksi. Dan mengetahui berapa yang telah digunakan dan dibelanjakan dalam satu periode akuntansi.
⦁    Analisis Pengaruh Transaksi Ke Persamaan Dasar Akuntansi
Setiap transaksi yang terjadi akan mempengaruhi posisi keuangan perusahaan. Pengaruh transaksi tersebut dapat menambah atau mengurangi komponen keuangan perusahaan yaitu, harta,utang, dan modal. Perubahan komponen posisi keuangan pada persamaan dasar akuntansi dapat dikelompokan sebagai berikut:
⦁    Setiap transaksi dapat mempengaruhi harta, yang terjadi akibat perubahan harta  yang diikuti dengan perubahan harta yang lain dalam jumlah yang sama.
⦁    setiap transaksi dapat mempengaruhi harta dan utang dalam jumlah yang sama.
⦁    Setiap transaksi dapat mempengaruhi harta dan modal dalam jumlah yang sama.
⦁    Setiap transaksi dapat mempengaruhi harta dengan perubahan utang dan modal dalam jumlah yang sama.

⦁    Aset, Liabilitas ,dan Ekuitas
⦁    Akun Rill
Akun Rill ( akun neraca ) adalah akun yang mencatat perubahan unsur neraca.Akun rill dibagi ke dalam 3 kelompok yaitu asset, liabilitas, dan ekuitas
⦁    Aset
Aktiva ( assets ) adalah semua hak yang dapat digunakan dalam operasi perusahaan. Aset dapat diklasifikasi ke dalam beberapa subkelompok sebagai berikut.
⦁    Aset Lancar ( Current Assets )
⦁    Kas
Kas (cash) adalah uang tunai yang disimpan di brankas atau di kantor, ataupun simpanan di bank, yang berbentuk giro atau simpanan lain yang dapat diambil setiap saat.
⦁    DepositoBank
Deposito bank/deposito berjangka (time deposite) adalah simpanan pada bank yang berbentuk deposito yang dapat diambil pada waktu-waktu tertentu misalnya 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan.
⦁    Surat Berharga
Surat berharga/efek (marketable securities) adalah saham dan obligasi perusahaan lain yang segera dapat diuangkan atau dijual di bursa efek. Tujuan pemilikannya adalah untuk memanfaatkan kelebihan uang kas (idle money).
⦁    Piutang Usaha
Piutang usaha (account receivable) adalah hak untuk menagih kepada pihak lain karena sebelumnya perusahaan memberikan pinjaman atau menjual barang/jasa secara kredit kepada pihak lain.
⦁    Piutang Wesel
Piutang wesel/wesel tagih (notes receivable) adalah surat perintah yang ditujukan kepada seseorang atau badan tertentu untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal yang telah ditentukan pada orang yang namanya ditulis dalam surat tersebut atau pada orang yang membawa surat tersebut.
⦁    Persediaan Barang Dagang
Persediaan barang dangang (merchandise inventory) adalah persediaan barang yang siap dijual.
⦁    Perlengkapan Kantor
Perlengkapan kantor (office supplies) adalah perlengkapan yang digunakan untuk lancarnya administrasi perkantoran. Contoh : kertas HVS, isi stapler, disket, flashdisk dan lain-lain.
⦁    Perlengkapan Toko
Perlengkapan toko (store supplies) adalah perlengkapan yang digunakan untuk kelancaran kegiatan di toko. Contoh : Kantong plastik.
⦁    Beban Dibayar di Muka
Beban dibayar di muka (prepaid expenses) adalah beban yang telah dikeluarkan oleh perusahaan, tetapi belum menjadi kewajiban atau belum digunakan. Contoh : Asuransi dibayar di muka (prepaid insurance) dan sewa dibayar di muka (prepaid rent).
⦁    Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Pendapatan yang harus diterima/piutang pendapatan (accurued revenus) adalah pendapatan yang sudah diperhitungkan/sudah menjadi hak, tetapi belum diterima pembayarannya. Contoh : bunga yang akan diterima, dan piutang sewa.
⦁    Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang adalah penanaman modal pada perusahaan lain dalam jangka panjang, yang tujuannya selain untuk memperoleh tambahan pendapatan, juga untuk mengkontrol atau mengendalikan perusahaan tersebut, seperti investasi dalam saham dan obligasi.
⦁    Aset Tetap
Aset tetap (fixed assets) adalah kekayaan perusahaan yang pemakaiannya dalam waktu lama (lebih dari satu periode akuntansi). Aset tersebut digunakan dalam kegiatan normal perusahaan serta mempunyai nilai material (relatif besar nilainya), misalnya : tanah, gedung/bangunan, mesin-mesin, kendaraan, peralatan toko, dan peralatan kantor.
⦁    Aset Tetap Tidak Berwujud
Aset tetap tidak berwujud (intangible fixed assets) adalah hak istimewa yang dimiliki perusahaan dan mempunyai nilai, namun tidak mempunyai bentuk fisik. Aset tidak berwujud antara lain sebagai berikut :
⦁    Good will, yaitu nilai lebih yang dimiliki suatu perusahaan yang timbul karena adanya keistimewaan-keistimewaan tertentu, seperti letak yang sangat stategis dan nama yang sudah sangat dikenal.
⦁    Hak paten, yaitu hak yang diberikan oleh pemerintah kepada perseorangan atau badan usaha untuk menggunakan penemuan baru.
⦁    Hak cipta, yaitu hak yang diberikan oleh pemerintah kepada perseorangan atau badan usaha untuk memperbanyak/menjual barang-barang hasil karya seni atau tulisan.
⦁    Merek dagang, yaitu hak yang diberikan oleh pemerintah kepada badan usaha untuk menggunakan nama, cap atau lambang bagi usahanya.
⦁    Hak sewa (leasing), yaitu hak untuk menggunakan aktiva tetap pihak lain dalam jangka waktu panjang.
⦁    Frenchise, yaitu hak istimewa yang diperoleh perusahaan atau perseorangan dari pihak lain untuk mengkomersilkan produk, teknik, atau formula tertentu.
⦁    Aset Lain-Lain
Aset lain-lain (other assets) adalah aktiva yang tidak dapat digolongkan dalam empat jenis aktiva diatas, misalnya biaya pendirian dan biaya emisi saham serta aktiva tetap yang tidak dipakai.
⦁    Liabialitas
Liabilitas (bahasa Inggris: liability) adalah utang yang harus dilunasi atau pelayanan yang harus dilakukan pada masa datang pada pihak lain. Liabilitas adalah kebalikan dari aset yang merupakan sesuatu yang dimiliki. Contoh liabilitas adalah uang yang dipinjam dari pihak lain, giro atau cek yang belum dibayarkan, dan pajak penjualan yang belum dibayarkan ke negara.
⦁    Liabilitas Lancar
Adalah kewajiban yang harus di lunasi tidak lebih dari satu tahun atau satu siklus normal operasi perusahaan.
Yang termasuk dalam kewajiban lancer yaitu:
⦁    Utang Wesel
⦁    Utang Usaha
⦁    Utang Biaya/ biaya yang masih harus dibayar
⦁     Utang Bunga
⦁    Utang Pendapatan
⦁    Liabilitas Jangka Panjang
Adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun/satu siklus normal operasi perusahaan.
Yang termasuk dalam kewajiban jangka panjang yaitu:
⦁    Utang Hipotik
Adalah pinjaman jangka panjang dari bank dengan jaminan aktiva tetap.
⦁    Utang Obligasi
Adalah pinjaman jangka panjang yang timbul karena perusahaan menjual/mengeluarkan surat-surat obligasi
⦁    Kredit Investasi
Adalah pinjaman jangka panjang yang timbul karena perusahaan memperolah pinjaman dari bank untuk pembayaran atau pelunasan perusahaan.

⦁    Liabilitas lain-lain
Utang ini meliputi semua utang yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban lancer maupun kewajiban jangka panjang.
Misalnya:
⦁    Utang kepada Direksi
⦁      Jaminan
⦁    Ekuitas
Ekuitas diartikan sebagai modal atau kekayaan entitas (perusahaan), yang terdiri dari selisih jumlah aktiva (asset) dikurangi dengan pasiva (kewajiban). Sehingga Ekuitas (Equity) dapat juga disebut sebagai kekayaan sendiri atau modal sendiri.
Contoh :
Entitas (perusahaan) yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), subklasifikasi dapat meliputi dana yang dikontribusikan oleh pemegang saham, saldo laba dan keuntungan  atau kerugian yang diakui secara langsung dalam ekuitas (equity/kekayaan sendiri/modal sendiri).

⦁      Akun Nominal

Akun nomunal adalah seluruh akun yang ada dalam laporan laba rugi dan privat atau dividen, yang akan ditutup pada setiap akhir periode akuntansi. Akun-akun tersebut tidak akan dibawa ke periode akuntansi berikutnya sehingga saldonya dibuat nihil (nol) pada akhir periode berjalan lwat ayat jurnal penutup.
⦁    Pendapatan
Pendapatan adalah hasil atau penghasilan yang diperoleh perusahaan.
Pendapatan dibedakan atas:
⦁    Pendapatan Usaha, adalah pendapatan yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha.
⦁    Pendapatan di luar usaha, adalah pendapatan yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha. Misalnya
⦁    pendapatan sewa, pada perusahaan dagang menyewakan sebagian ruang yang tidak dipakai untuk kegiatan usaha, tetapi disewakan kepada pihak lain.
⦁    Pendapatan bunga, pendapatan yang diterima perusahaan karena memiliki simpanan di bank atau pihak lain
⦁    Beban
Beban adalah pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatan usaha untuk memperoleh pendapatan. Beban dapat dibedakan atas:
⦁    Beban Usaha adalah pengorbanan yang langsung berhubungan dengan kegiatan usaha.
a. Beban gaji
b. Beban listrik, air dan telepon
c. Beban iklan
d. Beban penyusutan
⦁    Beban Lain-lain adalah pengorbanan yang tidak langsung berhubungan dengan kegiatan pokok usaha. Misalnya
a. Beban bunga.
b. Beban macam-macam.

BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah kita sampaikan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa dalam akuntansi, terdapat empat prinsip dasar akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang terjadi, yaitu: prinsip biaya historis, prinsip pengakuan pendapatan, prinsip penandingan, dan prinsip pengungkapan penuh.
Hingga saat ini, prinsip akuntansi yang diterima secara umum (GAAP) adalah prinsip biaya historis, sebagai dasar penilaian yang utama. Namun pencatatan dan pelaporan informasi nilai wajar semakin meningkat dan memperbolehkan dasar penilaian lainnya.
Pendapatan dicatat pada periode ketika pendapatan itu direalisasikan dan dihasilkan. Tetapi, terkadang terdapat beberapa keadaan yang mengharuskan pemakaian metode persentase-penyelesaian, metode akhir produksi atau pendekatan penerimaan kas.
Setiap prinsip yang ada memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam hal pencatatan transaksi, serta digunakan pada situasi dan kondisi tertentu dari perusahaan atau instansi yang terkait. Untuk memudahkan para investor, manajer maupun kreditor mengetahui keadaan keuangan perusahaan yang bersangkutan.


3.2     Saran

 Dengan seiringnya waktu, pengetahuan maupun aplikasi dalam prinsip dasar akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang terjadi semakin berkembang. Seperti FASB (Financial Accounting Standard Board) saat ini mendukung penggunaan pengukuran nilai wajar dalam laporan keuangan. Mereka percaya bahwa nilai wajar lebih relevan bagi pengguna laporan keuangan dibandingkan dengan nilaai historis. Maka dari itu, sebagai calon akuntan, kita tidak boleh buta terhadap perkembangan sistem maupun pengetahuan akuntansi yang sering berubah-ubah sesuai perkembangan zaman.

1 comment:

  1. Fairplay casino - xn--o80b910a26eepc81il5g.online
    Fairplay casino - xn--o80b910a26eepc81il5g.online - Fairplay casino - xn--o80b910a26eepc81il5g.online 바카라 사이트 - Fairplay หาเงินออนไลน์ casino - 메리트 카지노 주소 xn--o80b910a26eepc81il5g.online - Fairplay casino - xn--o80b910a26eepc81il5g.online - Fairplay casino

    ReplyDelete